Pembelahan Sel
1.
Pendahuluan
Seluruh makhluk hidup memerlukan proses tumbuh dan berkembang untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya.
Tidak hanya manusia, bakteri, hewan bersel satu, tanaman bersel satu, memerlukan proses pertumbuhan dan perkembangan.
Proses pertumbuhan meliputi proses
pembelahan sel yang akan membentuk berbagai sel baru serta jaringan
baru bagi makhluk hisup bersel banyak (multiseluler).
Proses pertumbuhan makhluk hidup dan proses
regenerasi saat organ mengalam luka tidak hanya melibatkan proses pembelahan sel tetai
juga melibatkan proses diferensiasi sel yang
akan membentuk morfologi sel sesuai dengan fungsinya. Sehingga
diharapkan hasil proses pertumbuhan makhluk hidup dan regenerasi jaringan saat luka akan menghasiklan berbagai sel yang berbeda
sesuai dengan fungsinya.
2. Jenis-jenis Pembelahan
Sel
Pembelahan
sel pada makhluk hidup terbagi tiga jenis yaitu amitosis, mitosis dan meiosis.
Amitosis adalah pembelahan pembelahan langsung, tanpa melalui tahapan pembelahan sel, biasanya terjadi di bakteri. Pembelahan mitosis terjadi
pada sel tubuh
makhluk hidup multiseluler sedangkan pembelahan meiosis terjadi pada sel
gamet (sel telur dan sperma) pada
makhluk hidup multuseluler.. Sedangkan
pembelahan mitosis dan meiosis yang meliputi beberapa
tahapan pembelahan sehingga
memerlukan waktu yang relatif lebih lama dan memerlukan
energy yang relative lebih besar.
a.
Pembelahan Sel Secara
Mitosis
Pembelahan sel secara mitosis adalah proses pembelahan sel yang terjadi pada bagian-bagian sel somatis (pada bagian sel-sel
yang berfungsi sebagai
penyusun tubuh) pada makhluk hidup eukariotik. Pembelahan sel secara mitosis terjadi pada setiap sel-sel indukan yang
mempunyai sifat diploid (biasa disebut 2n), kromosomnya
berpasangan dan akan menghasilkan dua sel anakan yang bersifat diploid juga. Jumlah kromosom sel anakan
sama dengan jumlah kromosom pada sel induk.
Pada proses pembelahan sel secara mitosis,
sel-sel tidak bisa langsung melakukan
proses pembelahan menjadi dua buah,
melainkan melewati beberapa fase atau tahapan-tahapan pembelahan sel yang meliputi
tahap profase, tahap metafase, tahap
anafase, dan telofase. Pada saat sel siap untuk melakukan proses pembelahan. Maka akibatnya akan terjadi suatu proses penimbunan zat dan
juga energi yang bisa menyebabkan
masa maupun volume yang bertambah menjadi semakian besar, sehingga akan terjadi ketidak seimbangan dengan bagian
luar dari sel. Pada akhirnya kondisi ini, akan mendorong sel-sel
untuk melakukan proses pembelahan sel secara mitosis. Setelah tahap interfase
pada proses pembelahan sel secara mitosis memasuki
fase yang dinamakan mitotic yang akan terurai sebagai berikut, tahap profase, tahap metafase,
tahap anafase dan juga tahap telofase.
b. Pembelahan Secara Meiosis
Pembelahan meiosis berasal dari kata meioun
yang artinya pengurangan. Sejarah
penemuan pembelahan secara meiosis dijelaskan oleh Edouard van Beneden tahun 1883 dengan meneliti telur cacing Ascaris sp. yang mengandung kromosom yang hanya separuh dari jumlah kromosom yang terdapat di sel somatis.
Pembelahan
meiosis adalah proses pembelahan bersifat reduksi yang bertujuan untuk menghasilkan gamet. Pembelahan
meiosis merupakan pembelahan reduksi, karena terjadi
pengurangan jumlah kromosom diploid (2n) menjadi
haploid (n). Pembelahan
meiosis terjadi pada sel penghasil
gamet pada organ kelamin jantan dan betina.
Namun sel pada organ kelamin jantan atau betina itu sendiri mengalami
pembelahan secara mitosis.
Misal, ovarium dan testes tiidak
mengalami meiosis tetapi mengalami pembelahan secara mitosis. Namun sel gamet
dalam ovarium dan testes mengalami
pembelahan secara meiosis.
3.
Tabel Perbedaan Mitosis
dan Meiosis
Perbedaan
|
Mitosis
|
Meiosis
|
Jumlah
Pembelahan
|
Hanya satu pembelahan
|
Biasanya dua pembelahan dan lebih
bertahap
|
Tujuan
|
Untuk
reproduksi aseksual, pertumbuhan dan reparasi sel. Juga Untuk perkembangbiakan organisme eukariotik uniseluler.
|
Membutuhkan rekombinan dan proses
reproduksi seksual. Juga untuk mengurangi jumlah kromosom.
|
Isi Duplikasi
|
Konten berupa kromosom dan material sitoplasma.
|
Tidak diplikasi kromosom dan sitoplasma pada pembelahan pertama. pembelahan kedua sama dengan
mitosis dan jumlah
kromosom tidak berkurang
|
Persilangan
|
Tidak
terjadi persilangan
|
Terjadi proses persilangan (Cross over)
|
Sentromer
|
Sentromer terpisah pada fase
anafase
|
Sentromer tidak terpisah pada fase
anafase I, tetapi pada anafase
II meiosis
|
Sitokinesis
|
Sitokinesis terjadi hanya sekali
|
Sitokinesis terjadi dua kali, yaitu pada
fase telofase I dan
telofase II.
|
Jumlah Sel Anak
|
2 sel
|
4 sel
|
Sifat Sel Anakan
|
Identik dengan sel induk
|
Tidak
identik dengan sel induk (terjadi kombinasi gen)
|
Sifat
kromosom sel anak hasil
pembelahan dari sel induk
diploid (2n)
|
Diploid (2n)
|
Haploid (n)
|
Peranan
bagi organisme eukariotik multiseluler
|
Menghasilkan sel somatik
|
Menghasilkan sel-sel
gamet
|
Interkinesis
|
Tidak ada
|
Ada, antara meiosis I dengan meiosis II
|
Metafase
|
Kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam 1 baris
|
Metafase II : kromosom berjajar di bidang
ekuatorial dalam 1 baris
|
Duplikasi kromosom (kromatid saudara)
|
Pada awal profase
|
Para pertengahan profase
I (fase pakiten)
|
Sinapsis kromosom homolog
|
Tidak terjadi
|
Terjadi pada profase
I
|
Pindah
silang (crossing over)
gen pada kromosom
|
Tidak ada
|
Ada
|
Sentromer saat anafase
|
Terbagi
2 sehingga kromatid memisah saat
anafase
|
Pada anafase
I, sentromer belum memisah. Sentromer memisah saat anafase II
|
Anafase
|
Memisahkan kromatid saudara
|
Anafase
I : memisahkan pasangan
kromosom homolog, Anafase II : memisahkan kromatid saudara
|
4. Berikut video penjelasan mengenai Pembelahan sel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar